Kisah Pilu Juara Dunia Angkat Besi Indonesia, Jadi Tukang Las Sampai Wafat

Mengharukan Juara Dunia Angkat Besi Indonesia, Jadi Tukang Las Hingga Wafat

Denny Thios, adalah seorang juara dunia angkat besi di tahun 90-an yang kemudian menjadi tukang las untuk menyambung hidup hingga meninggal dunia.

Denny Thios adalah salah satu mantan atlit Indonesia yang berprestasi di kancah dunia dan mengharumkan nama bangsa namun harus hidup susah ketika pensiun. Jasa-jasa mereka dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia seolah hilang seiring dengan berjalanya waktu dan terlupakan setelah berhenti menjadi seorang atlit.

Prestasi yang sudah ia dapatkan selama menjadi atlit ternyata tidak menjamin kehidupanya setelah pensiun. Bahkan bentuk apresiasi yang diberikan oleh negara kepada mereka yang telah berjasa masih sangat minim.

Seperti yang dialami oleh Denny Thios, seorang atlet angkat besi yang berasal dari makasar dengan tiga medali emas. Namun hidupnya menjadi seperti dilupakan setelah pensiun dan hidup nelangsa hingga akhir hidupnya.

Untuk mengulas lebih dalam, simak pembahasan berikut ini!

Seorang Juara Internasional Angkat Besi

atlet angkat besi
Denny Thios, Dengan Medalinya

Denny Thios adalah seorang atlet angkat besi di era 90-an yang pernah mengharumkan nama bangsa dengan menyabet medali emas di kancah internasional, seperti yang telah dikutip dari akun Instagram @zonafakta.

“ Dulu pernah sangat bersinar, tapi kini sirna begitu saja. Deretan piagam serta medali hanya jadi pajangan. Padahal beliau pernah memecahkan rekor di kejuaraan Inggris, Belanda, dan Swedia,” tulis akun @zonafakta dalam unggahannya.

Pada masanya,Denny Thios berhasil memenangkan medali emas dan mengharumkan nama bangsa dalam event internasional Powerlifting Federation (IPF) World Championships.

“ Denny Thios, atlet angkat besi yang pernah menyabet 3 medali emas di kejuaraan dunia. dan mengharumkan nama Indonesia di tahun 90-an,”imbuhnya.

Berdasarkan dari data resmi di situs IPS, Denny tercatat telah mengikuti ajang kejuaraan dunia angkat besi sebanyak empat kali. Ia berhasil membawa pulang medali perunggu di tahun 1990 pada nomor 56 Kg yang diselenggarakan di Hague,Belanda.

Kemudian ia juga peranah gagal membawa gelar juara karena didiskualifikasi di Orebro,Swedia. Namun di tahun 1991 dan 1992 ia berhasil memorong medali emas di kejuaraan yang berlangsung di Birmingham,Inggris dan Jonkoping,Swedia.

Menjadi Tukan Las Setelah Pensiun

menjadi tukang las

Setelah Denny pensiun dan tidak lagi menjadi atlet angkat besi, kondisi ekonominya tak menentu meskipun ia telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Ia diketahui hidup sengsara di hari tuanya hingga akhir hayat.

Seakan semua prestasi yang telah Ia persembahkan kepada bangsa ini tak berarti apa-apa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah pensiun, Denny diketahui menjadi seorang tukang las di sebuah bengkel kecil miliknya di Makasar dengan penghasilan yang tak menentu.

“ Namun di hari tuanya, ia justru menjadi tukang las untuk menyambung hidup,” tulis akun yang @Zonafakta.

Bengkel las tersebut adalah usaha yang diwariskan orang tuanya di Makasar. Bengkel tersebut nampak sangat sederhana dan penuh sesak dengan tumpukan besi tua.

Meninggal Dunia dalam Sepi

unggahan twitter

Denny Thios akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 mei 2018, setelah melewati hidup yang terjal usai pensiun jadi atlet angkat besi.

Selayaknya seoarang yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, Denny seharusnya diberikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa-jasanya.

“ Denny Thios juara dunia angkat besi 1992 asal Makassar meninggal dunia 29 Mei lalu dalam sepi, diujung kariernya Denny bekerja sebagai tukang las di toko besi milik keluarganya,” tulis akun twitter @ghea_fajar.